Selasa, 15 Oktober 2013

Pendakian Gunung Gede - Pangrango

TNGP merupakan salah satu dari 5 taman nasional yang dideklarasi oleh Pemerintah Indonesia tahun 1980, di tahun 2007 sudah 50 taman nasional dibentuk oleh Pemerintah di seluruh Indonesia. Seperti halnya kawasan konservasi lainnya di Indonesia, pengelolaan kawasan TNGP merupakan tanggungjawab dari Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Departemen Kehutanan. Secara administratif, kawasan TNGP berada di 3 kabupaten (Bogor, Cianjur dan Sukabumi) Provinsi Jawa Barat. Kantor pengelola yaitu Balai TNGP berada di Cibodas, dan dalam pengelolaannya dibagi menjadi 3 (tiga) Seksi Konservasi Wilayah (SKW), yaitu SKW I di Selabintana, SKW II di Bogor, dan SKW III di Cianjur.


9 Oktober 2013

Perjalanan unyu dimulai, kami menamakan geng Pea (Pecinta Alam) dengan PALAPA~ astaga seperti kalimat yang sering disebut dalam orkes tunggal dangdut ?

Saya Delvi, Dwi Cece & Dwi Anggraeni, perkenalkan kami bertiga adalah 3D, selalu bersama dan tak terpisahkan. Iya, ini titik awal kami bertiga menjadi seorang Sahabat dalam dunia Kantor.

PALAPA Pea ini terbentuk dari perkumpulan rekan kerja yang mencintai alamnya, mungkin baru dengan cara mendaki gunung, selama ini hanya sebagai traveler lowbudget sampai mati. Haha. 3D, Lina, Tia, Mas Ipul, Iwan, Uda Masril, Wahid, Chika, Zora dan Mba Tere, perkenalkan kembali, kami adalah tim unyu Palapa~ berangkat dengan alat seadanya, dengan tenda pinjaman dari Suhu Mas Ipul (Senior Pendaki), bermodalkan Sleeping Bag 'baru', Sendal Gunung 'baru', Carrier minjem, dan Pacar '...... baru' 

Sekitar pukul 7 malam, tim unyu berangkat menggunakan Mobil Sewaan, karena tim kita cukup banyak, maka kami menyewa dua mobil Avanza. Kebetulan saya, lengkap dengan supir yang super ketje, yaitu Dwi Cece, lebih suka dipanggil 'eceu' karena dia lelaki cantik. Kenangan Heboh yang tidak akan pernah terlupakan adalah selalu joged dengerin lagu dangdut bahkan lagu galau ~ mariah carey adalah sponsor terkuat untuk lagu galau kita malam ini.

Pukul 10 malam, tibalah kami di area Cibodas, dimana terdapat banyak Basecamp para pendaki untuk beristirahat atau sekedar menunggu Subuh tiba untuk memulai pendakian. Dengan istirahat yang sesingkat-singkatnya, pada pukul 11 malam, kami memulai perjalanan indah ini. *angkat carrier*


Tak lupa kami melipir ke Basecamp Montana, untuk meminta izin pendakian. Sekedar berkenalan dengan anggota Montana yang sudah Suhu, kami diberi beberapa wejangan untuk Semangat bisa sampai Puncak Gepang. Siapkan headlamp kalian Palapa~ naik-naik ke Puncak Gunung, karena suasana saat itu malam, dingin mulai berkecamuk masuk kedalam persendian kami, hanya lagu itu yang membuat kami hangat, paling juara tetap pelukan kamu sayang! *galau*

Hingga tibalah kami, di Telaga Warna, gak keliatan semuanya terlihat hitam (plis delvi, ini tengah malem, pfft). Ada kejadian seru disini, Anggar mendengar suara anak ayam. Kami terus berjalan hingga sampailah di jembatan kayu dan beton, disinilah saya merasa bahagia. Kebahagiaan melihat bintang! Ya, i love it.

Duduk sebentar, meluruskan kaki dengan kepala terus menatap ke langit terang dengan kerlap kerlip ribuan bintang. Dingin memaksa saya untuk tetap bergerak, uh!

'Del, ayo jalan lagi' ujar Mas Ipul. Sosok yang selalu saya banggakan, loh?

Pos Payacangan, disini adalah perbatasan antara tempat wisata Cibereum dengan jalur pendakian. Kami pun berjalan menelusuri tanjakan-tanjakan manja, yaiyalah manja banget, ada yang ngeluh, ada yang semangat, saking semangatnya temennya ditinggal, ppfft. Suara air terjun Cibereum masih terdengar hingga jaauuuhhhh. 

Trek Gunung Gede Pangarango memang seru, tetapi disini masih terdapat banyak sumber air. Meskipun banyak air, tetap saja kami kekurangan logistik. Bagaimana bisa ?

'Delviiiii, baagiiii air' teriak Mba Tere. Wanita rempong satu ini, sedih sekali bila kehilangan alis buatannya karena keringat mengucur terus menerus selama mendaki. Lebih sedih dibanding ditinggal suami ya, mbak ? *dilempar carrier*

Iya, rupanya kami sedikit sekali membawa logistik, dimana kondisi salahsatu dari tim sedang lelah, yaitu Miss Rempong Mba Tere, dia sangat lemah kawan :(

Karena kita Palapa sejati, tibalah saatnya melewati sumber air panas, dimana terdapat jalan setapak seperti jembatan penyebrangan berisi batu licin dan air panas. Terlebih cuaca malam itu berkabut, lengkaplah sudah perjalanan menyebrangi jemabatan air panas ini. Kami saling berpegangan supaya tidak terjatuh, karena pada sisi kanan, jurang air panas, bisa dibayangkan tidak ?

Pukul 2 tibalah kami pada Pos Air Panas, disini kami memutuskan untuk istirahat sebentar, sambil ngopi ngeteh dan ngiler, karena tidduuurr. Niat hanyalah sebuah niat, setengah jam menjadi duajam kami terlelap, gagal melihat sunrise :(

Dengan tertatih, kami lanjut menelusuri jalan hingga Kandang Badak. Baru sadar dari alam mimpi, langsung disuruh nanjak? Jantung berdegup kencang, dagdigdugdag!

'Duh, sudahlah gw sampai sini aja, tinggalin gw sendirian, 5 menit lagi 5 menit lagi, gw di PHP-in' teriak kelelahan Mba Tere.

Kita semua cuma bisa tertawa dalam hati, sambil bilang 'Ayo mba, dikit lagi, ciyus deh!'


Mana Badaknya :/


Percakapan singkat yang hanya dimengerti oleh mereka berdua ~


Sebatang pohon bagaikan guling dirumah!



Ok Fix, ditengah Mas Ipul dan dipinggir kanan, u know lah ya, Cece lagi cece lagi!

Kami pun beristirahat, main-main ke sumber air, bahkan ke toilet kecil yang dimana banyak sekali ranjau manusia, masyaallah, kalian pendaki kok kaya gini? Bisa merusak alam, bayangkan p*p sembarangan alhasil air tercemar, buang sampah nasi, sampah mie rebus di sungai dimana kalian mengambil air minum dari situ, duhai Alam, maafkan pendaki nakal itu :(

Sekitar Pukul 9 pagi, setelah puas makan mie rebus saja, tidak pakai nasi, karena kita gak bawa beras, hiks! Kami pun melanjutkan pendakian, kami? Wait? Tidak dengan Mba Tere, dia sibuk dengan alisnya yang hilang dan tenggelam dalam ke-PHP-annya kepada Pendaki yang selalu bilang 5 menit lagi :(

Trek selanjutnya dari Kandang Badak menuju Puncak Gede adalah terus menanjak dan berakar, bisa main india-indiaan, dengan berpegangan pada Pohon :D
Sepanjang perjalanan, saya malas bertanya dengan Pendaki lain, pasti jawabannya 5 menit lagi, ah ah ah~

Sepanjang perjalanan pula saya menemani Chika yang terlihat tidak kuat tetapi memaksakan untuk sampai Puncak. Ditemani dengan lagu koreanya dia mulai bersemangat lagi !

Terlihat ujung pohon yang semakin mengecil, awan putih tertutup kabut, sampailah kami di Puncak ....... Bayangan.


Trek Berpasir Puncak Gede


Bersama si Bolang yang sedang syuting


U'r the Winner Chika! *tetep bersama banner koreanya itu*


Palapa~ berganti nama disini menjadi The Carrier Sobek!


 Terlihat Cece dengan hotpants-nya


Kami pun sempat tertidur pulas


I Love Indonesia :)

-D-