Rabu, 10 November 2010

Hanami : Kelopak Bunga Sakura

"Ssslllerekk" terdengar sekilas suara jendela terbuka.


Di kamar yang terlihat minnimalist dengan padu padan warna eksotis dan romantic inilah sassy bergerak kesana-kemari. Kota ini sangat indah dan damai, penuh dengan sejarah dan kisah abadi.


"Oh malam..
mengapa kau begitu dingin, mengapa bulan & bintang tak hadir saat ini, mengapa aku hanya di temani angin sepoi-sepoi dan diary usang ini ??" entahlah, Sassy berbisik kecil, bak sang puitis di malam hari.

"Oh dear, mengapa Otaru sangat dingin ketika malam datang.. hhuuu" gumam sassy sambil menyeruput coffe milk di tangannya.


next session, comming soon !!


Menanti musim semi, bunga sakura i'am comming..




Here, i see you

"Pergilah...." ucap seseorang di hadapannya itu dengan tegas dan tidak mempunyai hati.


Hujan sedang menyelimuti dunia ini. Terasa dingin, sakit tertusuk-tusuk dengan derasnya air hujan yang terjatuh.


"Oh Dear, aku ingin menangis...." teriaknya dalam hati.


Ingin berlari. Namun, tak bisa !!
Entahlah, mungkin hati ini terasa mati dan tak tahu harus melangkah kemana..

ooooo

Ppraakk !!
Segera ku tutup dengan keras buku usang itu. Munafik !! Mengapa aku masih saja mengingat kejadian mengerikan saat itu ??

Tak ada lagi cinta yang abadi..
Tak ada lagi cinta yang bahagia..
Aku tak percaya dengan hati..

Sempat tersirat dalam benak ku, kalimat hina tersebut.
Hiks hiks hiks hiks..
Sassy menangis lagi, ketika ia membaca sekilas kenangan indah dan tak terlupakan itu.

"Mengapa kesetiaan yang t'lah ku beri, kau balas dengan sayatan di hati ??" teriak kecil dalam hati Sassy.

"Sudahlah, tak guna aku mengingat itu lagi" ucap Sassy dengan sedikit senyum tak pasti di bibirnya. Meski, kegelisahan masih saja tampak dalam raung matanya yang berwarna coklat nan sayu itu. 

Bagi ku, saat ini adalah sekeping kehidupan yang t'lah menunggu untuk ku arungi dengan senyum dan semangat..
Bagi ku, kenangan masa lalu, baik itu indah, bahkan menyakitkan sekalipun, ku jadikan intan berlian, untuk suatu saat nanti ku lihat dan ku berikan senyuman kepada sikap & kebodohan ku saat itu :)

-- Sassy --

Langit Musim Semi

Saat dedaunan hijau, tertatih mengubah parasnya menjadi coklat keemasan. Burung-burung di pucuk ranting tetap singgah dengan riang. Terpaku aku, tepat di bawah ranting nan indah terkena sinar matahari sore saat ini.
Mengingat senyum, rasa ingin tahu dan perhatiannya. Memanggil nama ku dengan lantunan dari hati. Membuat mata hati ku bergetar.. ketika daun musim semi mengalihkan lamunan ku. Air mata yang menetespun tehenti sesaat.
Serasa tersayat-sayat, perih..
Mengapa musim semi tak kembali ??
Atau kah langit saat ini t'lah berubah ??
Tersedak. Mengiringi kesedihan yang lambat laun makin mengeras, membuat hati semakin dingin.
Aku menangis..
Tersadar melihat bayangan cermin-ku, sungai yang menjadi saksi keindahan musim semi yang lalu.
Bahwa aku terdiam duduk tepat di kursi ini, tanpa sosok 'musim semi'.
Sepi..
Hampa..
Aku tahu mungkin aku munafik.
Tak sanggup berpisah dari dia yang t'lah membawa keindahan & kesejukan di musim semi.

Namun..
Mengapa, kesetiaan ku menunggu di sini ? Bagai tak ternilai untuk seseorang di sana..