Selasa, 03 September 2013

Training Need Analysis

Setiap training officer pasti melakukan TNA atau training need analysis. Mengapa harus melakukan tahapan analisis kebutuhan sebelum pelatihan? Pelatihan sendiri dibutuhkan berlandaskan apa? Memang budgeting yang sudah ada harus dipakai dengan percuma untuk menjalankan sebuah training yang sia-sia? Atau sebaliknya, berhasil berguna dan tepat sasaran :)

Di bawah ini adalah form TNA untuk training komunikasi yang saya kembangkan. Berupa angket? Iya. TNA bisa dilakukan dengan metode penyebaran angket. Isinya bagaimana? Apakah asal-asalan isi pointnya, yang penting bikin TNA? Bukan begitu loh..

Training Need Analysis

Pada waktu bangku kuliah dulu di The State University of Jakarta, semester 4 saya mempelajari mata kuliah Analisis Kebutuhan Pelatihan (AKP), baru berasa banget kegunaan TNA setelah duduk dikursi panas sebagai seorang training officer, terima kasih dosen-dosen Tekinas yang telah berbagi ilmu ini :)
Kebutuhan pelatihan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kebutuhan peserta atau karyawan. Hal ini perlu atau butuh? Sangat dibutuhkan! Dalam suatu pekerjaan, semua tercatat dan terdokumentasi dengan sangat baik, soal budgeting training yang mahal, tentu akan sangat dijaga kegunaannya oleh 'cost control' perusahaan, mereka akan pelit dalam artian membutuhkan landasan yang kuat untuk mengeluarkan uang serupiah saja untuk apapun, termasuk pengembangan SDM. Entahlah ini di Perusahaan saya sekarang bekerja yaa..

Saya masih setia menggunakan model ADDIE (Analysis, Development, Design, Implementation, Evaluation) dalam proses mengembangkan program training. Tahapan pertama adalah Analysis. Pernah denger pandangan pertama atau first impression? Hihihi. TNA dilakukan di awwwaaall pengembangan program training. Gimana sih bikin TNA yang sesuai dengan kebutuhan, berikut saya berikan SOP/IK membuat TNA secara simpel yaa.

1. Training Plan. Seperti apa sih training plan tahun ini? Internal, Eksternal, Inhouse, Exhouse? Apakah TNA hanya dipakai dalam training internal saja, eksternal bisa tau dari mana kesesuaian kebutuhannya?

2. Budgeting Training. Setelah plan, tentu dibarengi dengan budget yang sesuai dengan pengeluaran.

3. Lebih penting membuat TNA atau Training Plan? Training Plan terlebih dahulu. Bisa saja melakukan TNA di akhir tahun, ketika segala sesuatu untuk awal tahun akan direncanakan.

4. Sebagai contoh; semisal di dalam Training Plan, ada training communication. Saya akan membuatkan TNA-nya untuk melihat siapa saja peserta yang harus mengikuti, siapa saja peserta yang benar-benar membutuhkan training komunikasi? Yapp semua itu akan ditemukan setelah melakukan analisis.

5. Isi dari TNA itu apa saja? Di ambil dari mana? TNA berisikan point inti dari materi komunikasi tersebut. Isinya bisa berupa pertanyaan dan pernyataan. Beda loh ya! Cpntohnya ada pada gambar di atas tadi. Cmiw ^^

Okay, itulah cara menganalisis kebutuhan. Sekian dan telimi kici.

Salam HR.
-D-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar