Rabu, 28 Agustus 2013

Peningkatan Kompetensi Karyawan

Apa sih kompetensi?
Buat apa sih ningkatin kompetensi karyawan?
Penting emang belajar?
Kerjaan gue numpuk, kalo waktu gue dipake buat belajar gimana nasib kerjaan?

Saya biasa mendengar sentilan-sentilan seperti itu dari para karyawan yang masih belum terbuka betapa pentingnya pembelajaran. hhehehehe. realita sih abisnya, tapi kalo udah pada tau, nagih deh *emot gemes dan bangga* hahahaa..

Barusan abis meeting, sosialisasi Form Pengajuan Peningkatan Kompetensi Karyawan di kantor. Hal ini mungkin sudah biyasaaaa di Perusahaan besar dan kece, tapi di Perusahaan saya hal ini merupakan baru dan masih hangat-hangatnya :)
Seneng yaah bisa berkontribusi banyak ke Perusahaan *dadahdadah cantiikkk di atas meja kerja*
Taaappiii realitanya susah loh sosialisasiin hal ini supaya di pake dan di akui sebagai prosedur yang memang nyata adanya. Fight~

Lanjut ke hal yang lebih serius.

Definition of Competency ?
A competency is an underlying characteristic of an individual thats is causally related to criterion-referenced effective and/or superior performance in a job or situation.

Kompetensi adalah suatu karakteristik yang mendasar dari seorang individu, yaitu penyebab yang terkait dengan acuan kriteria tentang kinerja yang efektif.
Acuan kriteria berarti bahwa kompetensi secara aktual memprediksi siapa yang mengerjakan sesuatu dengan baik atau buruk, sebagaimana diukur oleh kriteria spesifik atau standar kompetensi tertentu (entah itu softskill atau hardskill). Kompetensi dapat terbagi menjadi; pengetahuan, keterampilan atau sikap (softskill).

Siapa yang tau karyawan butuh peningkatan kompetensi dalam hal apa?
Ya. Karyawan, individu itu sendiri yang tau dimana letak kekurangan kompetensi. Bisa dari hal lain gak?
Bisa, dari penilaian IPP (Individual Performance Plan) dan dari Standard Kompetensi masing-masing karyawan. Apakah terdapat GAP / masalah setelah penilaian atau tidak?

Yaa kira-kira seperti itulah definisi kompetensi. Kalau sudah tau di mana letak GAP atau luka, tentunya harus segera di obati bukan?
Training & Development sama dengan seorang Dokter. Hobinya mendiagnosis penyebab GAP atau luka tersebut.

1. Apa penyebabnya?
2. Kurang pengetahuan, sikap, atau keterampilan?
3. Apakah IPP tercapai dalam penilaian?
4. Apakah standard kompetensi tercapai?
5. Dan lain-lain

Setelah tau penyakit apa yang diderita atau GAP terpecahkan. Selanjutnya, memberikan obat atau solusi yang sesuai dengan kebutuhan, entah itu intervensi coaching, mentoring, job aids, on the job training, atau bahkan training sekalipun. Ingat; training atau pelatihan adalah intervensi terakhir dalam peningkatan keterampilan dan kompetensi kinerja.

So, itulah cerewet saya dalam bidang HR saat ini. Semoga bermanfaat. Cmiw ^^

-D-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar